E-commerce Ubah Lanskap Manufaktur

TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS

Analisis Kasus "E-Commerce Ubah Lanskap Manufaktur"


Dosen Pembimbing :
Ibu Charisma Ayu Pramuditha, B. Tech. Mgt, MHRM

Disusun Oleh :
Nursiti Hardiyanti
NPM : 1721200094

Semester Ganjil Tahun 2017/2018
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data Palembang







Kata Pengantar

            Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-Nya lah tugas ini dapat dibuat yang berjudul “E-Commerce Ubah Lanskap Manufaktur”. Tidak lupa pula saya sampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Charisma sebagai pembimbing dari mata kuliah “Pengantar Bisnis”. Selanjutnya saya ucapkan terima kasih kepada keluarga yang telah membantu mengumpulkan bahan untuk pembuatan tugas ini, kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan serta suasana yang kondusif dalam pengerjaan tugas ini.
            Adapaun tujuan dari pembuatan tugas ini adalah untuk memenuhi nilai tugas individu, yaitu analisis contoh kasus nyata permasalahan bisnis yang ada di lingkungan ekonomi. Sesungguhnya penulis juga masih belajar, jadi mohon maaf apabila masih terdapat banyak kesalahan baik dalam penulisan ataupun isi. Demikianlah tugas ini dibuat dan semoga bermanfaat untuk semua pembaca.







Palembang, Januari 2018


Penulis











Daftar Isi
Judul dan Cover........................................................................................................................1
Kata Pengantar..........................................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................................3
Bab 1 Pendahuluan...................................................................................................................4
            Latar Belakang..............................................................................................................4
            Rumusan Masalah.........................................................................................................6
            Tujuan...........................................................................................................................6
Bab 2 Isi....................................................................................................................................7
            Analisis Kasus..............................................................................................................7
            Pembahasan..................................................................................................................7
Bab 3 Penutup.........................................................................................................................10
            Kesimpulan.................................................................................................................10
            Saran...........................................................................................................................10
Daftar Pustaka.........................................................................................................................11








Bab 1 Pendahuluan
A.    Latar Belakang
E-Commerce adalah singkatan dari Electronic Commerce, merupakan kumpulan teknologi yang menghubungkan perusahaan atau perorangan sebagai konsumen untuk melakukan transaksi elektronik, pertukaran barang, dan pertukaran informasi melalui internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.
Kegiatan e-commerce ini merupakan aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berhubungan dengan transaksi komersial, misalnya: transfer dana secara elektronik, pertukaran data elektronik, pemasaran online, proses transaksi online, dll.
Ada beberapa jenis e-commerce yang biasanya dilakukan oleh banyak orang melalui media internet sebagai berikut :

1. E-commerce Businesss to Business (B2B)
Business to Business atau biasa disingkat B2B adalah bisnis yang dilakukan oleh orang atau pihak yang saling memiliki kepentingan bisnis di dalamnya dimana kedua belah pihak biasanya sudah saling mengenal dan saling mengetahui proses bisnis yang mereka lakukan satu sama lain.
B2B e-commerce meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa yang dilakukan antar perusahaan. Produsen dan pedagang tradisional biasanya menggunakan jenis e-commerce ini. Contoh website B2B adalah Bizzy dan Ralali.



2. E-commerce Business to Consumer (B2C)
            B2C adalah jenis e-commerce antara perusahaan dan konsumen akhir. Hal ini sesuai dengan bagian ritel dari e-commerce yang biasa dioperasikan oleh perdagangan ritel tradisional. Contohnya adalah Berrybenka, Tiket, dan Lazada.



3. E-commerce Consumer to Consumer (C2C)
            C2C merupakan jenis e-commerce yang meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa antar konsumen. Umumnya transaksi ini dilakukan meliputi pihak ketiga yang  menyediakan platform online untuk melakukan transaksi tersebut. Contohnya Blanja, Elevenia, Shopee.



4. E-commerce Consumer to Business (C2B)
            C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi pertukaran atau jual beli barang secara tradisional.
            Sekelompok besar individu menyediakan jasa atau produk mereka bagi perusahaan yang mencari jasa atau produk tersebut.
            Contohnya adalah sebuah website dimana desainer website menyediakan beberapa pilihan logo yang nantinya hanya akan dipilih salah satu yang dianggap paling efektif. Contohnya adalah www.istockphoto.com



5. E-commerce Business to Administration (B2A)
            B2A adalah jenis e-commerce yang mencakup semua transaksi yang dilakukan secara online antara perusahaan dan admisnistrasi publik. Contohnya Pajak, Alianz, BPJS Online.




B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengaruh e-commerce terhadap manufaktur?
2.      Manfaat adanya e-commerce pada dunia bisnis?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui dampak dari e-commerce terhadap dunia ekonomi dan bisnis.
2.      Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menghadapai e-commerce.









Bab 2 Isi
A.    Analisis kasus



Tidak hanya di dunia tetapi juga di Indonesia perkembangan e-commerce telah berlangsung pesat. Semuanya tidak lepas dari perkembangan teknologi yang semakin maju yang mendukung akses media internet untuk memudahkan perdagangan elektronik. Menurut Kominfo, Indonesia berada pada posisi ke-5 di dunia sebagai pengguna internet terbanyak. Hal ini juga yang menjadikan Indonesia memiliki peluang yang sangat besar dalam menjalankan perdagangan elektronik. Apa sih yang membuat orang memilih terjun ke dunia e-commerce? Mengapa e-commerce sangat diminati? Apa dampak e-commerce di masa yang akan datang? Semua akan terjawab di sini.

B.     Pembahasan
Seperti kita semua ketahui e-commerce adalah perdagangan elektronik. Meskipun e-commerce banyak jenisnya kebanyakan masyarakat lebih akrab dengan istilah jualan online, online shop (shopee, hijup, lazada, bukalapak, blibli, dll). Apapaun istilah tersebut semuanya masih termasuk ke dalam e-commerce.
Tidak dapat dipungkiri saat ini masyarakat Indonesia khususnya dan dunia umumnya lebih memilih berbelanja secara online. Hal ini telah dibuktikan oleh berbagai macam penelitian, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh PWC. Orang-orang lebih cenderung memilih berbelanja secara online dikarenakan harganya lebih murah, menghemat waktu, bisa dimana saja, tidak repot, dan masih banyak alasan lain lagi.
Berhubungan juga dengan era digital (jaringan internet, khususnya teknologi informasi komputer) yang saat ini tengah dihadapi dunia. E-commerce adalah salah satu bentuk pendukung dari perkembangan era digital. E-commerce memiliki beberapa dampak bagi kegiatan atau aktifitas ekonomi. Beberapa di antaranya akan diulas.

E-commerce memberi peluang besar terhadap UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). UMKM biasanya tidak hanya berasal dari kota tetapi juga berasal dari desa-desa. Contohnya daerah pantai yang memiliki kekayaan laut yang melimpah dimana hal itu menjadi peluang masyarakat sekitar untuk mendirikan bisnis. Dengan adanya e-commerce, hal ini membantu pendistribusian UMKM menjadi lebih luas sehingga UMKM memiliki pangsa pasar yang luas. Tidak hanya di daerah sekitar tetapi juga bisa menjangkau lingkungan global.
E-commerce melewati batas geografis. Seseorang atau badan yang melakukan kegiatan transaksi melalui e-commerce lebih leluasa dalam bertransaksi karena dapat menjangkau seluruh dunia dibandingkan dengan usaha non e-commerce.
E-commerce memudahkan komunikasi bisnis. Kegiatan e-commerce bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan syarat memiliki akses internet. Hal inilah yang membuatnya meudahkan komunikasi bisnis.

Uraian di atas adalah hanya beberapa contoh dampak baiknya e-commerce. Selain berdampak baik, e-commerce pun memiliki beberapa kelemahan, berikut di antaranya.
E-commerce rentan terhadap penipuan. E-commerce mengizinkan siapa saja untuk mengaksesnya. Sehingga tidak hanya orang yang berniat baik, orang yang berniat buruk pun bisa terlibat di sini. Penipuan lebih sering terjadi pada kegiatan bisnis online yang tergolong kecil, seperti penjualan produk melalui promosi sosial media (instagram, facebook, twitter dll). Meskipun demikian, jangan sampai hal ini membuat kita takut untuk terjun ke dunia e-commerce. Kenyataannya masih banyak perusahaan-perusahaan yang terpercaya dan terjamin keasliannya. Kuncinya kita semua harus pandai dalam menilai. Hal yang bisa dilakukan, diantaranya pastikan kalian mengetahui perusahaan itu dengan baik dan melihat ulasan dari orang-orang yang pernah bertransasksi dengan perusahaan tersebut.
E-commerce bebas pajak. Pernyataan ini memiliki dua sisi penilaian yang berbeda. Bagi perusahaan yang menjalankan bisnis online ataupun pembeli online sudah pasti senang akan kebijakan ini. Bebas pajak juga menjadi salah satu pertimbangan perusahaan untuk berjualan secara online karena hal ini dapat mengurangi pengeluaran. Begitupun dengan pembeli, pembeli sudah pasti lebih menyukai apabila produk yang dibelinya terbebas dari pajak. Tetapi hal ini sangat berbanding terbalik dengan pemerintah. Hal ini juga yang sempat menjadi permasalahan pada pertengahan tahun 2017, yang dibahas oleh Direktorat Jendral Pajak, Badan Kebijakan Fiskal (BKF), serta para pemiliki e-commerce dalam negeri.
Bayangkan, apabila semua toko fisik (artinya non e-commerce) berpindah ke e-commerce atau lebih banyak toko e-commerce dibanding toko fisik. Tentunya ini akan mengurangi pendapatan pajak negara. Jika hal ini terus berlangsung dan menjadi semakin besar pastinya akan menjadi masalah yang besar. Meski seperti itu, hingga saat ini permasalahan pajak pada e-commerce belum dibahas secara serius.
Itulah beberapa dampak ecommerce bagi setiap pihak yang berkepentingan. Setiap inovasi tidak selalu berdampak baik ataupun tidak selalu berdampak buruk. Sama hal nya dengan e-commerce, memang saat ini e-commerce lebih menunjukkan keuntungan yang signifikan dibandingkan dengan kerugian. Tetapi, jangan sampai kita semua terlena dan melupakan kemungkinan buruk apa yang bisa saja terjadi di masa yang akan datang.
Kembali ke judul di atas sekali, yaitu e-commerce mengubah lanskap manufaktur. Sudah jelas, e-commerce mampu untuk mengubah kegiatan yang dulunya masih tradisional sekarang berubah menjadi digital. Semua ini tidak lepas dari teknologi yang terus berkembang, keinginan masyarakat untuk terus maju, dan kemudahan dalam melaksanakan bisnis.
Untuk menghadapi e-commerce ini kita perlu sikap yang bijak. Selera manusia itu selalu berubah-ubah. Dalam dunia bisnis, kita semua perlu untuk menyesuaikan itu agar tidak tertinggal dibelakang. Jika semua orang telah maju di depan sedangkan kita masih tertinggal di belakang hal ini hanya akan membuat kita rugi dan tidak akan mampu bertahan. Tetapi, saat kita maju pun kita harus tahu cara-cara yang tepat yang harus kita ambil. Jangan samapai terus melaju ke depan tetapi tidak tahu arah mana yang akan dituju.



Bab 3 Penutup
A.    Kesimpulan
Kesimpulan dari analisis kasus kali ini adalah, e-commerce dengan segala keuntungan dan kemudahan dalam mengaksesnya menjadikan banyak orang yang berminat untuk terjun langsung atau berhubungan atau melakukan bisnis dengan cara digital/ online. Kegitan yang terus berlangsung dan semakin pesat menjadikannya mampu mengubah manufaktur yang dulu masih tradisional menjadi modern.
Semua ini tidak lepas dari kemudahan dan kepraktisan e-commerce dibandingkan non e-commerce. Kecintaan orang-orang terhadap e-commerce juga yang menjadikan sebagian besar perusahaan untuk berpindah dari non e-commerce menjadi e-commerce.

B.     Saran
Menggunakan e-commerce dalam dunia bisnis baik-baik saja selagi hal itu masih menguntungkan bagi semua pihak. Tetapi apabila e-commerce mulai menunjukkan hal yang merugikan, perlu diambil langkah bijak  oleh setiap pihak yang berkepentingan untuk mengatasinya.















Daftar Pustaka
5.      https://shopee.co.id/




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bisnis Waralaba "Chatime"

Review Jurnal (TUGAS MSDM Lanjutan)

Laporan Kunjungan ke Pabrik Napolly Palembang - STIE MDP